Friday, October 05, 2007 

Idealnya Seorang Pemuda


Ia pribadi yang muslim, berhati emas, berpotensi prima
yang dikala damai anggun, petaka kijang dari padang perburuan
yang dikala perang perkasa, bak harimau kumbang

Ia perpaduan manisnya empedu
satu kali dengan kawan, lain kali dengan lawan
yang lembut dalam berbahasa, yang teguh membawa suluh
angannya sederhana, citanya mulia
tinggi vitalitas dalam was-was, tinggi budi, rendah hati

Ialah sutera halus di tengah sahabat tulus
Ialah baja, ditentangnya musuh durhaka

Ialah ibarat gerimis atau embun tiris,
yang memekarkan bunga-bunga
yang melambaikan tangkai-tangkai

Ia juga topan beliung
yang melemparkan ombak menggunung
yang mengguncangkan laut ke relung-relung


Ialah gemericik air di taman sari, asri
Ia juga penumbang segala belantara, segala sahara

Ialah pertautan agung…
iman Abu Bakar
perkasa Ali
papa Abu Dzar
teguhnya Salman

mendirinya di tengah massa yang bergoyang
ibarat tentera utama di tengah gulita sahara

Ia pilih syahid fi sabilillah atas segala kursi dan upeti
Ia menuju bintang, menggapai malaikat
Ia tentang tindak kufur, pola aniaya di mana saja
maka nilainya pun membumbung tinggi
harganya semakin tak terperi
maka siapakah yang akan sanggup membelinya
kecuali Rabb-nya ?

- karya : Muhammad Iqbal -

*baca lanjutanna!

Thursday, October 04, 2007 

" Paku itu akan membekas "

Sekedar share sebuah nasehat yang ane dapet dari milis.. smoga bermanfaat untuk kita semua aminn.

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dip agar belakang rumah setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercerabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini.

Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini.di hati orang."

"Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu kamu mencabut paku itu.Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada.dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.."

*baca lanjutanna!

Renungan


>> Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orng lain

>> Tiada mutiara seindah lantunan do'a pada Ilahi

>> Ketahuilah sesama muslim itu bersaudara

>> Senyumlah kepada saudaramu sebagai suatu ibadah ringan yang kamu lakukan

>> Allah SWT menyukai keindahan

>> Sampaikanlah suatu kebenaran walaupun itu terasa pahit bagi dirimu


Salam Kenal




  • Ane Unknown
  • From
*selengkapnya



^_^ Anda Pengunjung ke..

Sekapur sirih


    Nama :
    Email/Blog :
    Pesan :

Links




Member Of


Powered by Blogger
and Blogger Templates