Friday, April 21, 2006 

Terima kasih Ibu

"Baru selesai nyapu, udah disuruh ke warung. Sebentar ya bu, saya
masih lelah ..." kata-kata itu selalu keluar setiap ibu meminta tolong
membelikan sesuatu di warung yang jaraknya tak lebih dari 20 meter.
Pulang dari warung, ibu minta tolong untuk mengantarkan pesanan bu
Sapto, tetangga sebelah rumah, "nanti dulu dong bu, capek nih..." kata
itu juga yang menjadi alasan untuk menolak permintaan ibu.
Setiap sore, suara ibu terdengar dari luar kamar agar saya segera
mengepel lantai. Biasa, tugas rutin. lagi-lagi, alasan masih lelah
keluar dari mulut ini dan membiarkan ibu terus menerus memanggil nama
saya. Biasanya kalau sudah bosan, ibu yang mengerjakannya sendiri.
Kemarin sepulang sekolah, secarik kertas menempel di pintu kamar.
tertulis pesan, "Jangan tidur siang ya, langsung ke pasar, bantu ibu
ambil belanjaan". Seperti biasa, kertas itu tetap menempel sampai sore
hari ibu datang terengah-engah berpeluh keringat berjinjing belanjaan.
"Capek banget nih bu, maaf ya" hanya itu alasan yang saya punya.
Tadi pagi sebelum berangkat sekolah, saya alpa mengerjakan tugas pagi,
menyapu lantai. Sambil menyantap sarapan, saya minta maaf ke ibu
karena semalam terlalu larut belajar. "Masih capek nih bu," lagi-lagi
alasan itu.
Sore ini, alasan lelah lagi yang saya pakai untuk menolak permintaan
ibu menjaga adik. Padahal ibu memintanya dengan penuh harap. Setelah
ibu mengalah, justeru saya tak merasa lelah saat datang ajakan bermain
bola dari teman-teman.
hmm, saya sering meneteskan air mata jika mengingat alasan-alasan yang
selalu saya buat untuk menolak permintaan ibu. Sungguh, saya yakin
meski tak meminta maaf pun ibu selalu memaafkan anaknya ini.
Kini, saya teramat tahu, ibu tak pernah bilang lelah menuruti
kemauanku sejak kecil. Tak sekalipun terdengar keluh ibu menanggapi
semua permintaanku. Tak ada kata "ibu lelah nih" untuk pinta yang tak
pernah henti dari anaknya ini.
Ibu tak pernah lelah menyediakan dadanya untuk saat-saat sedih saya,
juga ketika saya bingung mencari tempat mencurahkan persoalan. Wanita
yang teramat tangguh itu tak sedikit pun tersirat untuk berhenti
berjalan menempuh ribuan kilo untuk melayani semua keperluan saya.
Bahkan, saya pun tahu ibu dulu tak pernah mengeluh membawa perut
buncitnya selama sembilan bulan lebih hingga melahirkan saya antara
hidup dan matinya. Lalu saya juga tahu, air susunya menjadi saksi
bahwa ia memang tak pernah lelah mengalirkan cintanya kepada saya.
Ah ibu, maafkan anakmu ini yang terkelu tatkala mengingat semua

*baca lanjutanna!

Tuesday, April 11, 2006 

Do'a Rabithoh

"Sebuah untaian mutiara lisan yang sering trucap dalam munajat seorang Hamba ( Aktivis da'wah ) pada Rob-Nya. untuk saling mendoakan saudaranya seiman, seakidah dan seperjuangan. yang menjadikan hati-hati mereka kokoh dalam ukhuwah, Muroqobah dalam melangkah, dan Istiqomah dalam Dakwah."

Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam dakwah-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya.

Ya Allah,
kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu.

Ya Allah,
sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik - baik penolong Amin......

Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kami Muhammad, serta keluarganya dan sahabatnya, dan juga sampaikanlah salam ...Amin Ya Robbal 'Alamin... "

Dalam bermunajat pada Ilahi mereka selalu menghadirkan wajah-wajah akh-nya dan merasa ada hubungan bathin dengan mereka meskipun tidak dikenalnya.

Subhanallah,
- begitu indahnya Islam menciptakan jalinan ukhuwah yang suci.. antar muslim-

"Disadur dari: Al-Ma'surat Wazhifah Sughra / Hasan Al-Banna "

*baca lanjutanna!

 

13 Penawar Racun Kemaksiatan

1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihatdosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebutmenimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu meremehkandosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehinggamereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosamenganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)

3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkankecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudianpada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, iaberkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi padapagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari danMuslim)

4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamuyang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudiankendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidurdi bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat iadalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira,'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucapkarena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)


5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalahsetiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika iamengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfarkepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai kapan?' Dia menjawab,'Sampai setan berputus asa.'''

6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temuipada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dansibuk dengan selainnya.

7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian
d. Senantiasa beristighfar setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).

8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzaratas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lainhanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinyadaripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.

9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allahdi mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusiadengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai haditsini hasan shahih))

10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jallaberfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahalasepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya.Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanyasehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, makaAku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosasepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c. Manusia itu ada 3 golongan
  • Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya darikemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
  • Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Iamerasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu haridapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
  • Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapatdipetik dari persahabatan yang baike. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik

12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikandan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu(kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakahyang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''

13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni sifulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Akutidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).

Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan (terjemahandari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah) karangan Muhammad binAbdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta.

*baca lanjutanna!

 

Cinta Rasul

Semoga dengan membaca kisah berikut ini menjadikan kita semakin mencintai Nabi Muhammad, Rosululloh saw. Allah huma sholli ala Muhammad wa ala alaihi Muhammad.

" Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid.

Ia lalu mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal lmatahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.



Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan yang ada sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.

"Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya ini tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."

Kisah yang diceriterakan oleh seorang Kiai Madura, D. Zawawi Imran, ini bisa membuat bulu kuduk kita merinding. Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt.

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw?

" Allahumma Shollii Alaa Sayyidina Muhammad wa Alaa Alihi Sayyidina Muhammad "

Diketik ulang dari buku "Rindu Rosul", karangan Jalaluddin Rakhmat
__________________
"Harus ada segolongan dari kamu yang mengajak pada kebaikan, menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan merekalah orang yang beruntung lagi bahagia." ( Qs Al-Imron. 104 )

*baca lanjutanna!

Renungan


>> Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orng lain

>> Tiada mutiara seindah lantunan do'a pada Ilahi

>> Ketahuilah sesama muslim itu bersaudara

>> Senyumlah kepada saudaramu sebagai suatu ibadah ringan yang kamu lakukan

>> Allah SWT menyukai keindahan

>> Sampaikanlah suatu kebenaran walaupun itu terasa pahit bagi dirimu


Salam Kenal




  • Ane Unknown
  • From
*selengkapnya



^_^ Anda Pengunjung ke..

Sekapur sirih


    Nama :
    Email/Blog :
    Pesan :

Links




Member Of


Powered by Blogger
and Blogger Templates